Ilmu Adalah Cahaya

sumber gambar : santrinulis(dot)com


     Ilmu adalah cahaya; karenanya dengan cahaya yang benderang, generasi muda bisa melangkah tegap di antara sesamanya. Ilmu adalah perhiasan;
karenanya dengan cahaya dan hiasannya, jiwa-jiwa akan berada dalam benderang. Menggenggam ilmu dan menjelmakan dalam hidup, niscaya kebahagiaan dalam genggaman. Siapa menaruh hatinya dalam ilmu, niscaya mereka akan mendapatkan kebahagiaan, kebanggaan, dan keagungan. Ilmu adalah ladang. Siapa yang menanam, panenpun akan datang; sementara siapa yang membiarkan, kegagalan pasti menjelang.

     Tiadalah sama antara ilmu dan kebodohan; karena ilmu mengangkat ahlinya di atas singgasana mulia, sedangkan kebodohan akan merendahkan pemiliknya ke lembah nista (sekalipun dia di atas segala makhluk dalam harta dan kekuasaan). Ilmu adalah binatang buruan, sedangkan tulisan adalah tali yang mengikatnya. Binatang buruan itu perlu diikat dengan tali-tali yang kuat. Sangat bodoh, bila pemburu rusa lantas rusa itu dilepaskan begitu saja tanpa ikatan. Ilmu yang menyertai seseorang akan memberi manfaat kepadanya. Dialah wadah ilmu itu, bukan di peti tempat buku. Ilmu yang dipelajari di saat senja mudah dilupakan, sedangkan yang dipelajari di saat belia mudah diingat. Tiada ilmu kecuali belajar di waktu muda, dan tiada dewasa kecuali kesabaran di usia senja. Andaikata sang guru membuka hati anak didik saat belia, niscaya di hatinya ilmu bagai pahatan di atas batu.

     
Dengan ilmu maka dunia menjadi bercahaya, kegelapan yang berbahaya menjadi sirna, dan bumi kerontang menjadi tumbuhan nan hijau. Pendidik adalah manusia penuh kasih sayang, bukan mereka yang sombong berbangga diri. Pendidik adalah penggembala yang kadangkala melecutkan cemeti ke arah sekumpulan binatang gembala sampai bercucuran darah di saat dia melihat singa yang menyerang dalam kegelapan malam tak lain adalah demi keselamatan anak didiknya. Di pundak penggembala, anak-anak kita adalah amanah, bukan boneka yang dibuat dengan tergesa. Tugas bapak dan ibu guru sungguh mulia. Membimbing dan mendidik dengan setulus hati tanpa pamrih. Di jendela mata para siswa mereka ukir sederetan ilmu pengetahuan. Pintu kalbu para siswa, mereka buka dengan keteladanan arif. 

     Ilmu adalah kekayaan tersimpan; karena ilmu seseorang menjadi mulia di antara sesamanya; bukan karena moyang maupun keturunan dia menjadi mulia. Ilmu adalah ruh para hamba. Dengannya para hamba meraih kemuliaan-kemuliaan. Tanpa ilmu dan tatakrama, seorang hamba tak akan mampu menggapai keagungan sempurna. Dengan ilmu, negara menjadi tertata; rizkipun mengalir buat para hamba. Dengan ilmu si belia menjadi mulia, diraih segala yang dicitakannya. Ilmu adalah senikmat-nikmatnya buah dipetik, sedangkan kebohongan adalah simpanan malapetaka. Dengan ilmu kekayaan dapat digapai, sedangkan dengan kebodohanlah intan berlian akan dihabisi.