Tiadalah sama antara ilmu dan kebodohan; karena ilmu mengangkat ahlinya di atas singgasana mulia, sedangkan kebodohan akan merendahkan pemiliknya ke lembah nista (sekalipun dia di atas segala makhluk dalam harta dan kekuasaan). Ilmu adalah binatang buruan, sedangkan tulisan adalah tali yang mengikatnya. Binatang buruan itu perlu diikat dengan tali-tali yang kuat. Sangat bodoh, bila pemburu rusa lantas rusa itu dilepaskan begitu saja tanpa ikatan. Ilmu yang menyertai seseorang akan memberi manfaat kepadanya. Dialah wadah ilmu itu, bukan di peti tempat buku. Ilmu yang dipelajari di saat senja mudah dilupakan, sedangkan yang dipelajari di saat belia mudah diingat. Tiada ilmu kecuali belajar di waktu muda, dan tiada dewasa kecuali kesabaran di usia senja. Andaikata sang guru membuka hati anak didik saat belia, niscaya di hatinya ilmu bagai pahatan di atas batu.
Ilmu adalah kekayaan tersimpan; karena ilmu seseorang menjadi mulia di antara sesamanya; bukan karena moyang maupun keturunan dia menjadi mulia. Ilmu adalah ruh para hamba. Dengannya para hamba meraih kemuliaan-kemuliaan. Tanpa ilmu dan tatakrama, seorang hamba tak akan mampu menggapai keagungan sempurna. Dengan ilmu, negara menjadi tertata; rizkipun mengalir buat para hamba. Dengan ilmu si belia menjadi mulia, diraih segala yang dicitakannya. Ilmu adalah senikmat-nikmatnya buah dipetik, sedangkan kebohongan adalah simpanan malapetaka. Dengan ilmu kekayaan dapat digapai, sedangkan dengan kebodohanlah intan berlian akan dihabisi.